Prosa
adalah bentuk karangan sastra dengan bahasa biasa bukan puisi, terdiri atas
kalimat – kalimat yang jelas runtutan pemikirannya, biasanya ditulis dalam
alenia – alenia. Ragam prosa adalah prosa fiksi.
Prosa
fiksi adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu
dengan pemeranan, latar, serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu bertolak
dari hasil imajinasi pengarangnya, sehingga menjalin suatu cerita. Prosa fiksi
terbagi menjadi tiga,
Prosa fiksi
sains adalah berupa ilmu pengetahaun atau bersifat faktual disusun dalam bentuk
cerita fiksi dengan cara menentukan pelaku, latar, dan alur. Tujuannya untuk
menarik minat dan perhatian siswa sehingga mereka merasa tidak sulit memahami
isi dan pesan yang disampaikan pengarang.
Prosa
fiksi realistis adalah cerita yang bertujuan menyampaikan sesuatu yang
mengandung nilai- nilai kehidupan yang logis, berkaitan dengan etika, moral,
religius, dan nilai lain-lainnya yang diungkap melalui prosedur “bercerita”
dengan tema, latar, alur, penokahan, sudut pandang, dan aamanat yang ingin
disampaikan.peristiwa yang disampaikan bersifat fiktif (seolah-olah pernah
terjadi) dikatakan realistik karena isi atau tema cerita tersebut diangkat dari
kehidupan sehari-hari.
Prosa
fiksi imajinatif adalah prosa yang hampir sama dengan prosa fiktif realistik
tetapi peristiiwanya merupakan imajinasi pengarang ynag tidak real.
Prosa
anak-anak memiliki ciri-ciri
·
Latarnya dikenal anak
·
Alurnya maju dan tunggal
·
Penokohan dari kalangan anak
·
Temanya tentang kehidupan sehari-hari,
petualangan, olahraga, dan keluarga.
Contoh prosa
anak:
Ganjaran yang diterima Tony
Digubuk
tua dekat danau yang sangat besar, hiduplah seekor tupai bernama Tony . Tony
memiliki iri yang tinggi dan juga sifat tergesa-gesa. Seperti biasa ia berjalan-jalan mengitari
danau untuk mencari makanan. Hari itu cuacanya sangatlah cerah, Tony sudah
bersiap-siap dengan tas ransel merah bergaris hitam yang selalu dia bawa saat
bepergian. Setelah dia memasukkan semua perlengkapannya yakni, sebotol air
minum, pisau, dan sepotong roti, dia memulai perjalanannya. Tony telah hafal
betul dengan rute yang biasa dia lewati, namun hari itu matahari terasa
bagaikan perlahan mendekatinya sehingga dia sesekali berjalan melewati rute
lain yang belum pernah dia lewati, karena rute yang biasanya dia lewati terlalu
panas. Sekitar sejam Tony berjalan tetapi belum menjumpai buah-buahan apa pun
untuk dibawanya pulang. Panasnya hari itu membuat Tony lebih cepat
beristirahat, biasanya dia beristirahat pada siang hari namun hari itu Tony
beristirahat sejam sebelum siang datang. Saat dia sedang asik minum minuman
yang dia bawa, tiba-tiba lewatlah pak kambing hitam yang kemudian menyapanya,
“hai Tony, tumben kamu lewat dijalan ini, biasanya kamu berjalan hanya
disekitaran danau saja”. Mendengar perkataan pak kambing hitam Tony pun
menjawab dengan cepat “jalan yang biasa ku lewati terasa terlalu panas, karna
itu aku lewat jalan ini”.
Sejenak
pak kambing hitam terdiam, lalu kemudian dia memakan rumput disekitarnya. Saat
pak kambing hitam makan, Tony hanya melihatnya dengan cuek, namun lama-kelamaan
matanya tertuju pada sesuatu yang selalu dibawa pak kambing hitam. Itu adalah
tanduk, tanduk itu tampak sangat bagus, kokoh, dan keren baginya. Kemudian Tony
membayangkan bila dia memiliki tanduk yang serupa, “pastilah aku semakin tampak
keren bila memiliki tanduk seperti itu” ujarnya dalam hati.
Pak
kambing hitam pun pamit dan pergi meninggalkan Tony, tetapi Tony tidak
menghiraukan dan terus berandai-andai sampai ia ketiduran. Saat dia bangun,
hari ternyata telah menjelang malam. Tony bergegas pulang walau hari itu dia
tak membawa hasil apa pun. Setelah sampai digubuk tua miliknya, Tony langsung
naik ketempat tidur kemudian langsung tidur karena kelelahan walau seharian
hanya tidur yang dia lakukan. Tetapi matanya sulit terpejam, dikepalanya hanya
ada bayangan tanduk yang terus dia pikirkan sejak tadi. Dia pun berkata “aku
juga bisa memiliki tanduk yang sama, yang tentulah dapat membuatku terlihat
lebih keren dan kuat”. Tony sama sekali tidak berpikir panjang, dia buru-buru
mengambil tasnya dan kemudian pergi kekandang pak kambing hitam kemudian
mencuri tanduknya.
Saat
Tony sampai digubuk tuanya, dia dengan cepat membuka tasnya lalu mengambil
tanduk yang telah dia curi untuk langsung dicobanya. Dia mengenakan tanduk itu
tepat didekat kupingnya, kemudian secepat mungkin melihat dirinya dicermin
kemudian berkata dengan sombong “ini lah
aku yang baru, lebih keren, gagah, dan tampan”. Ternyata tnduk itu tidak terlalu cocok sehingga tiba-tiba
tanduk tersebut jatuh dan nyaris menimpa kakinya. Dia kemudian mencari akal,
Tony ternyata masih menyimpan lem super yang dulu dia beli untuk mengelem jika
ada bagian tasnya yang terbuka lemnya. Secepat mungkin Tony mengelem tanduk
tadi dikepalanya, alhasil tanduk itu semakin kokoh dan tak goyang, apa lagi
akan jatuh seperti tadi.
Semalaman
Tony hanya memandangi dirinya dicermin, dia sendiri tak bisa tidur karena
beratnya tanduk yang dia kenakan itu. Tony hanya dapat bersandar didepan kaca
melihat dirinya sendiri. Telah sebulan Tony tidak kelihatan, ternyata selama
ini Tony hanya duduk bersandar sambil menundukkan kepalanya. Dia sama sekali
tak dapat berdiri karena beratnya tanduk yang dia kenakan. Sekitar seminggu
setelah itu Tony pun menghembuskan nafas terakhirnya, dia mati dalam keadaan
tetap seperti sebelumnya. Tony meninggal dikarenakan telah sebulan lebih tidak
makan apa pun. Itu lah ganjaran bagi siapa pun yang tidak bersyukur dan selalu
merasa iri pada yang dia rasa lebih beruntung dari dirinya.
Karya : @opick kusanagi