Novel ini sangat menginspirasi bagi para pendidik khususnya, sperti bgaimana cara mendidik anak dengan latar belakang yang berbeda. smoga bermanfaat...
A.
JUDUL
Totto-Chan: Gadis
Cilik di Jendela
B.
PENGARANG
Testuko
Kuroyanagi
C.
UNSUR INTRINSIK
Tema
Pendidikan
Alur
Maju
Penokohan
ü Pengumpul
karcis
Baik, penuh perhatian menghadapi
anak-anak, dan ramah
ü Guru
Sekolah 1
Tidak sabar, tidak bisa mengatasi
masalah anak didiknya, cerewet, dan mudah marah.
ü Mama
Totto-Chan
Sabar dan suka bercanda.
ü Kepala
sekolah Tomoe gakuen ( Sosaku Kobayashi )
Sabar, penuh pengertian, tegar,
ramah, cerdas, dan tidak membosankan.
ü Yasuaki
Yamamoto
Seorang anak yang menderita polio
yang berhati baik, selalu ceria, dan tidak sombong atau rendah diri.
ü Istri
Kepala Sekolah
Baik hati, tidak menharapkan pamrih
dari seseorang, dan cekatan.
ü Sakko-Chan
Teman bangku
Totto-Chan yang pertama, seorang anak yang memiliki ide-ide yang cemerlang.
ü Taiji
Yamanouchi
Suka fisika,
cerdas, namun mudah tersinggung
ü Mr.
Tsu nesada Tachibana ( teman papa berlatih string quartet )
Baik hati dengan
membelikan Totto-Chan pisang dan orang yang giat berlatih.
ü Miyo-Chan
Putri ketiga
kepala sekolah, aktif, dan baik hati.
ü Mr.
Maruyama
Wali kelas lima
yang sabar dalam mengajar siswa siswi
ü Pelatih
renang ( kakak Miyo-Chan )
Profesional dan
baik
ü Takashi
( teman baru dari Osaka )
Tidak putus asa
walaupun suatu kekurangan dimilikinya.
ü Tai-Chan
Suka
bereksperimen sains dan suka bercerita
ü Schneider
( peluncur termasyur di dunia )
Baik hati dan
pekerja keras.
ü Ryo-Chan
Tukang kebun
yang bekerja dengan keras dan sabar.
ü Guru
tari Baku Ishii
Baik hati,
sabar, dan profesional
ü Guru
pertanian
Ramah,
sederhana, dan rendah diri.
ü Bibi
Baik hati,
ikhlas, dan suka memberi.
ü Miyazaki
Pandai bahasa
Inggris, belum tahu sopan santun di Jepang, namun ramah dan pandai bergaul.
ü Yatchan
Selalu riang
gembira.
Latar Tempat
ü Sekolah
1
Gerbang terbuat dari pilar-pilar
beton halus dan nama sekolah tertera besa. Suasananya seperti sekolah formal
pada umumnya, namun suasana sekolah ini dianggap membosankan bagi Totto Chan
ü Sekolah
2 (tomoe gakuen)
Gerbang yang terdiri dari dua
batang kayu yang tidak terlalu tinggi yang ditumbuhi ranting-ranting daun.
Suasananya sangat hangat ketika banyak siswa yang senang belajar disana.
ü Aula
Sekolah
Ramai ketika siswa siswi datang
untuk makan siang dan banyak mengundang perhatian saat siswa siswi sedang
melakukan kegiatan di sana.
ü Gerbong
Kereta
Gerbong kereta yang lama
dimodifikasi untuk menjadi ruang kelas bagi siswa tomoe gakuen menciptakan
suasana yang lain daripada ruang kelas pada umumnya.
ü Kuil
Kuhonbutsu
Banyak pohon-pohon yang rapat dan
ada sumur serta kolam yang bersuasana asri dan tenang.
ü Stasiun
Jiyugaoka
Ramai karena banyak penumpang
kereta
ü Gedung
latihan Orchestra
Mencekam ketika Mr. Rosenstock
marah karena muridnya tidak bisa bermain dengan baik.
ü Toi,
semenanjung Izu, Shizuoka
Sumber air panas di dalam laut
terbuka dan dikelilingi laut, asri dan indah.
ü Tanah
tinggi Shinga
Mengasyikkan ketika dapat bermain
sky dengan peluncur termasyur di dunia.
ü Perpustakaan
baru
Sangat ramai ketika murid-murid
datang untuk mengunjunginya.
ü Hibiya
Hal l
Melihat balet Swan Lake dengan
terkesan dan membayangi pikiran Totto dan sangat menyentuh.
ü Studio
tari
Membosankan karena tidak sesuai
dengan harapan tottto
ü Todoroki
Keikoku
Suatu air terjun dan dihiasi dengan
anak sungai, disana murid tomoe gakuen terlihat ceria, semangat, mengasyikkan,
dan selalu riang.
ü Rumah
skait
Merenyuhkan ketika totto sedang
bercerita untuk para pasien.
Latar susana
Menyenangkan
dan adapula yang menyedihkan.
Latar waktu
Pagi,
Siang, dan Malam
D.
UNSUR EKSTRINSIK
Amanat
ü Selalu
bersemangatlah untuk pergi ke sekolah.
ü Kebijaksanaan
sang ibu untuk tidak memberi tahu anaknya yang saat itu masih duduk di sekolah
dasar kelas 1 bahwa ia telah dikeluarkan.
ü Berani untuk
bertindak berbeda sesuai dengan keyakinan dan prinsip hidup masing-masing.
ü Berani mencoba dan mempelajari sesuatu yang dianggap tidak biasa dengan
beragam tanggapan dari orang-orang.
ü Bersikap selalu tegar dalam situasi apa pun, termasuk ketika kita sedang
mengalami kegagalan yang menurut kita sendiri adalah kegagalan terbesar dalam
hidup.
Sinopsis cerita Totto-Chan
Sebagai seorang gadis cilik dengan segudang rasa ingin tahu, Totto-chan sering
bertingkah laku aneh di sekolah. Mulai dari membuka tutup laci mejanya ratusan
kali, hingga memanggil penyanyi jalanan, dan bahkan berdiri berjam-jam di depan
jendela selama pelajaran berlangsung untuk berbicara pada burung walet. Gurunya
tidak tahan lagi dengan tingkah laku Totto-chan dan akhirnya mengeluarkan
dirinya dari sekolah. Saat itu Totto-chan masih berada di kelas 1 SD. Mama pun
menyekolahkan Totto-chan di sekolah yang bernama Tomoe Gakuen. Sekolah unik ini
dikepalai oleh Sosaku Kobayashi. Sekolah unik ini, hanya memiliki 50 anak.
Belajar di sekolah Tomoe Gakuen ini
pada umumnya bebas dan mandiri, mulai dari kelas yang berupa gerbong kereta
api, kebun yang indah, pengaturan bangku dengan sesuka hati, dimana saja, dan
kapan saja, sampai metode pengajaran di mana para siswa dapat memilih pelajaran
apa yang ingin mereka pelajari hari ini dan yang mereka sukai.
Totto-chan juga menemukan banyak
pengalaman yang menggembirakan. Seperti bernyanyi sebelum makan siang
bersama-sama di Aula dengan membawa santapan dari laut dan darat, berkemah di
sekolah, Tes Keberanian. Dia juga memiliki sahabat baru yang bernama Yasuaki
Yamamoto. Namun, pada tahun ketiga di Tomoe, Yasuaki-chan meninggal dunia.
Namun sayangnya sekolah itu tidak
dapat bertahan lama. Tahun 1945, sebuah bom memusnahkan sekolah unik itu. Pada
saat itu kepala sekolah, Sosaku Kobayashi, berdiri tegar menatap terbakarnya
sekolah yang dibuat dari uang pribadinya sendiri. Ia bahkan bertanya kepada
anaknya tentang sekolah seperti apa yang akan ia buat lagi selanjutnya. Padahal
Totto-chan pernah berjanji, bahwa dia akan mengajar di Tomoe Gakuen, namun
janji itu tak mungkin ditepati karena Tomoe Gakuen telah musnah.
Meskipun demikian, Tomoe Gakuen akan
selalu menjadi kenangan manis dalam hidup siswa-siswanya, termasuk Totto-chan.
Totto-chan akan selalu mengenang masa-masa gembiranya di Tomoe Gakuen, dan
kata-kata perpisahan yang diucapkan Kepala Sekolah, juga kata-kata yang selalu
diucapkan Kepala Sekolah kepadanya (engkau memang anak yang baik).
siiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiipppppppppppppppppppp
BalasHapus