1. Applied
Behavioral Analysis (ABA)
ABA adalah jenis
terapi yang telah lama dipakai , telah dilakukan penelitian dan didisain khusus
untuk anak dengan autisme. Sistem yang dipakai adalah memberi pelatihan khusus
pada anak dengan memberikan positive reinforcement (hadiah/pujian). Jenis
terapi ini bias diukur kemajuannya. Saat ini terapi inilah yang paling banyak
dipakai di Indonesia.
2. Terapi
Wicara
Hampir semua
anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam bicara dan berbahasa. Biasanya
hal inilah yang paling menonjol, banyak pula individu autistic yang non-verbal
atau kemampuan bicaranya sangat kurang.
Kadang-kadang
bicaranya cukup berkembang, namun mereka tidak mampu untuk memakai bicaranya
untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan orang lain. Dalam hal ini terapi wicara
dan berbahasa akan sangat menolong.
3. Terapi
Okupasi
Hampir semua
anak autistik mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus.
Gerak-geriknya kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang pinsil dengan
cara yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuap makanan
kemulutnya, dan lain sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangat penting
untuk melatih mempergunakan otot -otot halusnya dengan benar.
4. Terapi
Fisik
Autisme adalah
suatu gangguan perkembangan pervasif. Banyak diantara individu autistik
mempunyai gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya.
Kadang-kadang
tonus ototnya lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya
kurang bagus. Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak
menolong untuk menguatkan otot-ototnya dan memperbaiki keseimbangan tubuhnya.
5. Terapi
Sosial
Kekurangan yang paling mendasar bagi individu
autisme adalah dalam bidang komunikasi dan interaksi . Banyak anak-anak ini
membutuhkan pertolongan dalam ketrampilan berkomunikasi 2 arah, membuat teman
dan main bersama ditempat bermain. Seorang terqapis sosial membantu dengan
memberikan fasilitas pada mereka untuk bergaul dengan teman-teman sebaya dan
mengajari cara-cara
6. Terapi
Bermain
Meskipun
terdengarnya aneh, seorang anak autistik membutuhkan pertolongan dalam belajar
bermain. Bermain dengan teman sebaya berguna untuk belajar bicara, komunikasi
dan interaksi social. Seorang terapis bermain bisa membantu anak dalam hal ini
dengan teknik-teknik tertentu.
7. Terapi
Perilaku.
Anak autistik
seringkali merasa frustrasi. Teman-temannya seringkali tidak memahami mereka,
mereka merasa sulit mengekspresikan kebutuhannya, Mereka banyak yang
hipersensitif terhadap suara, cahaya dan sentuhan. Tak heran bila mereka sering
mengamuk. Seorang terapis perilaku terlatih untuk mencari latar belakang dari
perilaku negatif tersebut dan mencari solusinya dengan merekomendasikan
perubahan lingkungan dan rutin anak tersebut untuk memperbaiki perilakunya.
8. Terapi
Perkembangan
Floortime,
Son-rise dan RDI (Relationship Developmental Intervention) dianggap sebagai
terapi perkembangan. Artinya anak dipelajari minatnya, kekuatannya dan tingkat
perkembangannya, kemudian ditingkatkan kemampuan sosial, emosional dan
Intelektualnya. Terapi perkembangan berbeda dengan terapi perilaku seperti ABA
yang lebih mengajarkan ketrampilan yang lebih spesifik.
9. Terapi
Visual
Individu
autistik lebih mudah belajar dengan melihat (visual learners/visual thinkers).
Hal inilah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan metode belajar komunikasi
melalui gambar-gambar, misalnya dengan metode …………. Dan PECS ( Picture Exchange
Communication System). Beberapa video games bisa juga dipakai untuk
mengembangkan ketrampilan komunikasi.
10. Terapi
Biomedik
Terapi biomedik
dikembangkan oleh kelompok dokter yang tergabung dalam DAN (Defeat Autism Now).
Banyak dari para perintisnya mempunyai anak autistik. Mereka sangat gigih
melakukan riset dan menemukan bahwa gejala-gejala anak ini diperparah oleh
adanya gangguan metabolisme yang akan berdampak pada gangguan fungsi otak. Oleh
karena itu anak-anak ini diperiksa secara intensif, pemeriksaan, darah, urin,
feses, dan rambut. Semua hal abnormal yang ditemukan dibereskan, sehingga otak
menjadi bersih dari gangguan. Terrnyata lebih banyak anak mengalami kemajuan
bila mendapatkan terapi yang komprehensif, yaitu terapi dari luar dan dari
dalam tubuh sendiri (biomedis).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar