1. Pervasive
developmental disorder-not otherwise specified (PDD-NOS)
Pervasive
developmental disorder-not otherwise specified (PDD-NOS) biasa dikenal dengan
“autis ringan” atau “beberapa karakter autis”. Istilah ini merujuk kepada anak-anak
dengan kesulitan yang jelas pada area interaksi sosial, komunikasi verbal dan
nonverbal, dan bermain, namun masih terlalu bersosialisasi untuk bisa disebut
benar-benar autis. Beberapa ahli berharap bisa menghilangkan istilah ini,
karena menurut mereka istilah ini berawal dari para psikolog yang tidak bisa
menentukan harus dikategorikan ke mana anak yang mengalami kesulitan ini.
2. Asperger’s
Syndrome
Banyak sekali
anak-anak mendapat diagnosa Asperger’s pada usia antara 5 dan 9, di mana sangat
jauh dibanding usia kita mengenali autisma. Asperger’s menunjukkan
ketidakmampuan/cacat yang parah dan tetap dalam hal interaksi sosial,
perkembangan pada pola perilaku tertentu dan berulang-ulang, minat, dan
aktivitas. Berlawanan dengan autisma, secara klinis tidak ada keterlambatan
yang berarti pada bahasa, kognisi, kemampuan membantu diri sendiri, atau
perilaku beradaptasi, selain dari pada masalah interaksi sosial mereka. Anak
dengan sindrom Asperger’s bisa jadi tidak tanggap secara benar atau bahkan
mengerti pernyataan kalimat yang berhubungan dengan “perasaan” dalam
percakapan. Asperger’s mungkin secara klinis tidak menyebabkan keterlambatan
yang berarti dalam menerima informasi baru, tapi tetap ada perbedaan dalam
pembelajaran. Misalnya, anak Asperger’s bisa menjadi hiperleksik (hyperlexic),
yaitu bisa mengindentifikasi kata-kata dan membaca pada usia yang sangat muda,
dengan sedikit atau sama sekali tanpa mengerti arti kalimat yang dibaca.
Sebagai tambahan, anak Asperger’s menunjukkan kemampuan memori/menghafal di
atas rata-rata dan mempunyai kelebihan dalam vokabulari (banyaknya jenis kata)
namun tidak bisa menggunakannya dalam kalimat secara benar.
3. Autistic
disorder
Autistic
disorder (autisma) adalah suatu ketidakmampuan perkembangan anak yang sangat
mempengaruhi komunikasi verbal dan nonverbal dan interaksi sosial.
Ketidakmampuan ini sangat jelas pada usia sebelum 3 tahun. Autisma berpengaruh
buruk pada area pendidikan/pembelajaran. Anak yang terdiagnosa autis
menunjukkan aktivitas mengulang-ulang dan pergerakan meniru (stereotype),
menolak perubahan pada lingkungannya atau perubahan pada kebiasaan sehari-hari,
dan mempunyai tanggapan yang tidak biasa pada sensori/indera. Autisma
kemungkinan mempengaruhi anak laki-laki 3-5 kali dibanding perempuan dan tidak
mengenal ras, suku, kelompok sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar